Friday, October 1, 2021

CONTOH LAPORAN PEMBUATAN MAKET

 

LAPORAN PEMBUATAN MAKET
JEMBATAN








DISUSUN OLEH :
TRI HANDAYANI/XII DPIB 3/25
PROGRAM KEAHLIAN
: TEKNIK KONSTRUKSI DAN PROPERTI
KOMPETENSI KEAHLIAN
: DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI
BANGUNAN
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Jl. P. Mangkubumi /AM. Sangaji No. 47 Telp. (0274) 513490 Fax. (0274) 512639
e-mail : info@smk2-yk.sch.id web site : www.smk2-yk.sch.idI


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pada praktek pembuatan maket ini tujuan awalnya adalah ingin menggambarkan suatu karya 3D jembatan agar mudah dipahami pada proses pembelajaran. 

          Kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu kelancaran. Laporan Pembuatan Maket Jembatan ini dari awal hingga akhir, yaitu kepada:

        1. Bapak Dodot Yuliantoro, S.Pd, MT selaku Kepala SMK N 2 Yogyakarta
        2. Ibu Esti Setyaningsih S.T. selaku ketua program keahlian Desain Pemodelan dan Informasi 
            Bangunan sekaligus guru pembimbing mata pelajaran KJJ 

        Selanjutnya, kami menyadari akan kekurangan kami dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, untuk itu mohon masukan dan bimbingan selanjutnya untuk kesempurnaan pelaksanaan Laporan Pembuatan Maket Jembatan maupun dalam pembuatan laporan selanjutnya, demikian terima kasih.




Yogyakarta, Maret 2021


Penyusun


I
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................I
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................................................1
B. MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................................3
DASAR TEORI.......................................................................................................................................................3
A. PENGERTIAN JEMBATAN............................................................................................................................3
D. BAGIAN-BAGIAN JEMBATAN....................................................................................................................4
BAB III...................................................................................................................................................................10
A. DESAIN MAKET.............................................................................................................................................10
B. ALAT DAN BAHAN.........................................................................................................................................10
C. PROSES PEMBUATAN MAKET...................................................................................................................11
A. KESIMPULAN...................................................................................................................................................12
B. SARAN.................................................................................................................................................................12
LAMPIRAN.............................................................................................................................................................13
A. GAMBAR 2D......................................................................................................................................................13
B. GAMBAR 3D......................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................14


II

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN

 

A. LATAR BELAKANG

        Maket merupakan miniatur konstruksi yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi untuk memudahkan visualisasi hasil rancangan baik berupa rancangan struktur, interior, eksterior, ataupun siteplan.

         Maket konstruksi sebuah bangunan mempunyai fungsi yang cukup banyak. Developer perumahan mambuat maket ini untuk dijadikan sebagai media promosi yang efektif. Dengan maket, pihak marketing dapat memberikan keterangan dan presentasi pada konsumen yang ingin membeli rumah tersebut.

Berikut ini adalah fungsi maket:

1. Sebagai alat komunikasi pemasaran yang paling mudah bagi marketing perumahan dan konsumen.

2. Menambah keprofesionalan developer perumahan sebagai penyedia property.

3. Memperkuat fungsi brosur dan iklan sehingga lebih menarik bagi konsumen.

4. Memudahkan konsumen untuk memahami bangunan arsitektur dari luar serta interior yang ada di dalam bisa dilihat di mana dapat dilihat secara bersamaan. 

Maket mempunyai banyak jenis. Secara umum maket dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Maket blok plan, yaitu maket yang berfungsi seperti desain layout site plan dimana hanya menampilkan blok-blok (kotak-kotak) dari suatu bangunan saja. Biasanya pihak developer memilih untuk menyediakan maket blok plan kepada konsumen dikarenakan lahannya yang luas dan terdapat banyak bangunan.

2. Maket biasa, yaitu maket yang dibuat hanya sesuai dengan bentuk suatu bangunan yang ada. Misalnya maket suatu kawasan perumahan.

3. Maket detail, yaitu maket yang dibuat secara detail yang menampilkan keadaan bangunan baik interior maupun eksteriornya. Untuk memudahkan konsumen melihat sisi interiornya, pihak developer biasanya membuat maket ini dari bahan-bahan yang tembus pandang.


1

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Maket biasa dan detail, yaitu maket yang memadukan dua jenis maket sekaligus antara maket biasa dan detail. Misalnya maket yang menampilkan bangunan dengan berbagai tipe.


B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah

1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program studi yang dipilihnya.

2. Siswa mampu memahami Langkah-Langkah Membuat Karya Konstruksi Miniatur Jembatan dan mampu membuat sebuah Desain Miniatur Jembatan/Maket Jembatan.

3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bagian-bagian atau struktur pada jembatan dan bagaimana cara membuat sebuah miniatur jembatan yang standar.


2
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB II
DASAR TEORI

 

A. PENGERTIAN JEMBATAN 

        Jembatan adalah suatu struktur yang memungkinkan rute jalan melintasi halangan yang berupa sungai, danau, kali, jalan raya ,jalan kereta api , dan lain lain. Rute transportasi berupa jalan kereta api,jalan trem, pejalan kaki, rentetan kendaraan, dan lain lain. 

        Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya. Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi. Persyaratan teknis dan estetika arsitektural yang meliputi : aspek lalu lintas, aspek teknis, aspek estetika. (Supriyadi dan Muntohar, 2007).


B. FUNGSI JEMBATAN

1. Sebagai alat penyebrangan

2. Sebagai sarana insfrastruktur

3. Sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan

4. Meningkatkan perekonomian negara karena akses untuk mengangkut barang dan permintaan jasa menjadi lebih mudah

5. Meningkatkan perekonomian masyarakat karena banyak kawasan sekitar jembatan dijadikan sebagai objek wisata

6. Meningkatkan kelancaran arus lalu lintas bagi angkutan barang maupun orang serta menghemat biaya karena jarak tempuh lebih pendek

 

C. SEJARAH JEMBATAN

Menurut sejarah, jembatan yang pertama dibangun adalah pada tahun 2650 SM oleh Raja Manes dari Mesir untuk menyeberangi sungai Nil. Kemudian pada tahun 783 SM dikembangkan oleh Ratu Semirawis dari Babilonis yang membangun sebuah jembatan untuk melintasi sungai Efhrat. Di Indonesia menurut sejarah jembatan yang dibangun dengan bentang yang cukup besar adalah jembatan rangka baja untuk kereta api yang melintasi sungai Serayu pada tahun 1915, jembatan rangka baja Ci Sondari, Way Kommering dan Ci Wedej.


3

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

D. BAGIAN-BAGIAN JEMBATAN

Menurut Departement Pekerjaan Umum (Pengantar Dan Prinsip – Prinsip Perencanaan Bangunan bawah / Pondasi Jembatan, 1988) Suatu bangunan jembatan pada umumnya terdiri dari 6 bagian pokok, yaitu :
Keterangan :
1. Bangunan atas
2. Landasan ( Biasanya terletak pada pilar/abdument )
3. Bangunan Bawas ( memikul beban )
4. Pondasi
5. Oprit, ( terletak di belakang abdument )
6. Bangunan pengaman


Menurut ( Siswanto, 1993 ) : Bentuk dan bagian jembatan dapat dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu :
1. Struktur Atas
2. Struktur Bawah
3. Jalan pendekat
4. Bangunan pengaman


Struktur Atas (Superstructure)

    Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima beban langsung baik dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dan bahkan beban mati untuk selanjutnya di salurkan ke struktur bawah jembatan. Struktur atas jembatan terdiri dari : gelagar-gelagar induk, struktur tumpuan atau perletakan, struktur lantai jembatan dll.


4

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Struktur atas jembatan umumnya meliputi :

1. Trotoar

    Berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan pada samping lantai jembatan yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan. Trotoar terbagi atas :
a. Sandaran (Hand Rail), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang.
b. Tiang Sandaran (Rail Post), biasanya dibuat dari beton bertulang untuk jembatan girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka tersebut.
c. Peninggian Trotoar (Kerb)
d. Slab Lantai Trotoar

 

2. Slab Lantai Kendaraan

    Berfungsi sebagai lewatan dan penahan beban kendaraan ketika lalu lintas sedang berjalan.

3. Gelagar (Girder)

    Terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang. Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagar melintang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan.

4. Balok Diafragma

    Memiliki fungsi utama mengakukan Girder satu dengan lainnya dari pengaruh gaya beban melintang

5. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)

    Untuk mendapatkan kekakuan jembatan pada arah melintang dan menjaga torsi maka diperlukan adanya ikatan-ikatan angin tersebut. Ikatan angin pada jembatan berfungsi untuk memberi kekakuan pada jembatan dan meneruskan beban akibat angin kepada portal akhir



5
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


6. Andas6

    Andas bisa disebut juga sendi, yaitu sendi yang diletakkan dibawah jembatan sebagai tumpuan beban dari bentangan jembatan. Andas ada 3 bagian yaitu andas hidup, andas mati dan rol, andas hidup adalah bagian yang bisa bergerak dan nempel di bentangan jembatan, andas mati adalah yang tertanam di tanah dan rol sebagai poros bearing.

7. Tumpuan (Bearing)

     Karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan dengan pondasi utama.

Struktur Bawah (Substructures)

        Fungsi utama struktur bawah adalah memikul beban – beban pada struktur atas dan juga beban pada struktur bawah itu sendiri untuk disalurkan ke pondasi. Yang selanjutnya beban – beban tersebut oleh pondasi disalurkan ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi : 

1. Pangkal Jembatan (Abutment)

    Merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bagian – bagian abutment terdiri dari :

a. Dinding belakang (Back wall)
b. Dinding penahan (Breast wall)
c. Dinding sayap (Wing wall
d. Oprit / Plat injak (Approach slab), merupakan jalan pelengkap untuk masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan menuju jembatan.
e. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
f. Tumpuan (Bearing) 

 

6

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pilar jembatan (Pier)

    Terletak di tengah jembatan yang memiliki fungsi yaitu mentransfer gaya beban jembatan ke pondasi. Sesuai dengan standar yang ada, panjang bentang rangka baja, sehingga apabila bentang sungai melebihi panjang maksimum jembatan tersebut maka dibutuhkan pilar. Pilar terdiri dari bagian – bagian antara lain :

a. Kepala Pilar
b. Kolom Pilar
c. Pilecap

3. Drainase

    Fungsi drainase adalah untuk mengalirkan air hujan secepat mungkin ke luar dari jembatan sehingga tidak terjadi genangan air dalam waktu yang lama. Akibat terjadinya genangan air maka akan mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri. Saluran drainase ditempatkan pada tepi kanan dan kiri dari badan jembatan (saluran samping), dan gorong – gorong.

4. Pondasi

    Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah dasar. Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari kondisi tanah ini dapat ditentukan jenis pondasi yang akan dipakai. Pembebanan pada pondasi terdiri atas pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi harusmampu menahan beban luar diatasnya maupun yang bekerja pada arah lateralnya. Berdasarkan sistemnya tipe pondasi yang dapat digunakan untuk perencanaan jembatan antara lain : 

a. Pondasi telapak (Spread footing), Pondasi telapak digunakan jika lapisan tanah keras (lapisan tanah yang dianggap baik mendukung beban) terletak tidak jauh (dangkal) dari muka tanah. Dalam perencanaan jembatan pada sungai yang masih aktif, pondasi telapak tidak dianjurkan mengingat untuk menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran akibat gerusan. 
b. Pondasi sumuran (Caisson), Pondasi sumuran digunakan untuk kedalaman tanah keras antara 2-5 m. Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk lingkaran berdiameter kurang dari 80 m. penggalian secara manual dan mudah dilaksanakan. Kemudian lubang galian diisi dengan beton siklop (1pc : 2 ps : 3 kr) atau beton bertulang jika dianggap perlu. Pada ujung pondasi sumuran dipasang pier untuk menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara merata.


7

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. Pondasi Tiang (Pile Foundation)

Tiang Pancang Kayu (Log Pile)
Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
Tiang Pancang Beton (Reinforced Concrete Pile)
Tiang Pancang Komposit (Compossite Pile)

E. JENIS-JENIS JEMBATAN


    Ditinjau dari bentuk dan bahan yang digunakan, ada beberapa macam jembatan:

1. Jembatan Beton (Concrete Bridge)

    Beton telah banyak dikenal dalam dunia konstruksi. Dewasa ini, dengan kemajuan teknologi beton dimungkinkan untuk memperoleh bentuk penampang beton yang beragam. Bahkan dalam kenyataan sekarang jembatan beton ini tidak hanya berupa beton bertulang konvensional saja, tetapi telah dikembangkan berupa jembatan prategang.

2. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

    Dengan semakin majunya teknologi dan demikian banyak tuntutan kebutuhan transportasi, manusia mengembangkan tipe jembatan gantung, yaitu dengan memanfaatkan kabel-kabel baja. Tipe ini tentunya sangat menguntungkan bila digunakan.



8

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


3. Jembatan Rangka (Truss Bridge)

    Jembatan rangka dapatterbuat dari bahan kayu atau logam. Jembatan rangka kayu (wooden truss) termasuk tipe klsik yang sudah banyak tertinggal mekanika bahannya. Jembatan rangka kayu, hanya terbatas untuk mendukung beban yang tidak terlalu besar. Pada perkembangannya setelah ditemukan bahan baja, tipe rangka menggunakan rangka baja, dengan berbagai macam bentuk.

4. Jembatan Lengkung-Batu (Stone Arch Bridge)

    Jembatan lengkung/ jembatan pelengkung (busur) dari bahan batu, telah ditemukan pada masa lampau, dimasa Babylonia. Pada perkembangannya jembatan ini semakin banyak ditinggalkan, jadi saat ini hanya berupa sejarah.

5. Jembatan Haubans/ Cable Stayed

    Jembatan tipe ini sangat baik dan menguntungkan bila digunakan untuk jembatan bentang panjang. Kombinasi penggunaan kabel dan dek beton prategang merupakan keunggulan jembatan tipe ini.


9

 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB III
PEMBAHASAN

A. DESAIN MAKET

1. Ide/Gagasan Desain

    Ide gagasan ini terbentuk karena saya sebagai seorang siswa SMK yang ingin mencoba untuk membuat suatu karya sesuai jurusannya yaitu DPIB membuat sebuah miniatur jembatan yang tidak seberapa namun dapat menambah kreatifitas siswa dan tentunya menambah pengalaman. Tak lupa juga untuk bahan penilaian guru. Ide gagasan dari bentuk desain miniatur jembatan ini saya pilih karena terkenal segi kekokohannya bangunan jembatannya yang dibentuk oleh Belanda di Indonesia. Jadi saya tidak banyak memodifikasi jembatan tersebut.

2. Alasan Pemilihan Bahan

    Pembuatan kali ini merupakan pembuatan yang pertama kali pernah saya buat. Dalam pembuatan ini, saya menggunakan bahan karton sebagai bahan utama dengan tebal yang sangat tebal sedang maupun tipis saya gunakan. Saya memilih karton karena memiliki kualitas kuat, keras, rapi, tidak mudah sobek, mudah di warnai, awet dan mudah ditemukan. Selain itu bahan lainnya atau pelengkap saja seperti tusuk gigi, lem putih dan mika, serta untuk bahan warnanya menggunakan kertas yang diprint dengan warna.

3. Gambar Desain


B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Gunting
- Penggaris
- Pensil dan Penghapus
- Cutter
- Cotton Bud


10
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


2. Bahan

- Karton- Tusuk Gigi
- Lem Putih
- Mika warna
- Kertas Print Warna
- Hiasan Tumbuhan

 

C. PROSES PEMBUATAN MAKET

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Sediakan juga gambar panduan yang telah direncanakan.
3. Potonglah karton paling tebal sebagai alas sesuai ukuran. Ukur dan tentukan posisi atau letak elemen-elemen yang akan dibuat.
4. Potong dan bentuklah struktur yang ada dijembatan yang dapat dibuat seperti abutmen, corbel, balok, oprit, wings, jalan+trotoar maupun pagar dinding (menggunakan karton) dan reling (sambungannya tusuk gigi dan tiangnya karton) sesuai dengan rencana desain. Lalu tempeli kertas print sesuai warna daripada struktur jembatan tersebut dengan lem putih.
5. Letakkan alas karton lalu tata dan tempelkan struktur jembatan yang sudah dibuat mulai dari menempelkan corbel - balok - wings - oprit - jalan+trotoar - pagar dinding - reling.
6. Setelah itu untuk merapikan bagian belakang wings dekat oprit dapat ditutup dengan menambahkan kertas karton dan ditempeli print warna dilem putih sesuai kebutuhan.
7. Tambahkan juga sungai dengan menempelkan mika khususnya berwarna biru dibawah jembatan yang disangga kertas karton ukuran rendah atau sesuai kreatifitas.
8. Terakhir, tambahkan hiasan seperti pohon/tumbuhan dipinggir jalan sesuai selera dan kreatifitas. 


11

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB IV 
PENUTUP


A. KESIMPULAN

    Setelah kita mempelajari sekaligus membuat miniatur jembatan maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa membuat miniatur jembatan itu mudah dilakukan tergantung pada pembuatan strukturnya dan dapat mempermudah sarana komunikasi dan gambaran bentuk desain yang akan dibuat di lapangan nyata. Selain itu juga dapat membuat evaluasi pada struktur konstruksinya maupun estetika keindahannya.

B. SARAN

    Adapun saran yang terlontar dari saya adalah suatu ide yang telah dibuat menjadi berkesan apabila kita dapat memaknainya, dan dapat berkembang apabila kita mampu untuk melakukan yang terbaik dan berkreasi dalam bermain ide, serta berusaha bersungguh- sungguh dalam mengerjakan semua hal sehingga dapat mengembangkan kreatifitas, ketelitian, dan kesabaran. 


12

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


LAMPIRAN


A. GAMBAR 2D


B. GAMBAR 3D



13
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


DAFTAR PUSTAKA


https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan
http://ilamangs.blogspot.com/2014/05/makalah-pembuatan-miniatur.html
https://willydjohar.wordpress.com/2015/06/21/laporan-pembuatan-maket/


14

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Dapat Anda lihat hasil maket saya di https://www.youtube.com/watch?v=LL_Da7TQAHI&t=1s


1 comment:

CONTOH LAPORAN PEMBUATAN MAKET

  LAPORAN PEMBUATAN MAKET JEMBATAN DISUSUN OLEH : TRI HANDAYANI/XII DPIB 3/25 PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN PROPERTI KOMPETEN...